Pontianak, adalah sebuah kota yang ada di Indonesia.
Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas yang adalah sungai terpanjang di Indonesia.
Sejarah Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tanggal 23 Oktober 1771 (14 Radjab 1185 H).Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Jami' Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Keraton Kadariah.
Pemerintah Kota Pontianak dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1957 Penetapan Presiden No.6 Tahun 1959 dan Penetapan Presiden No.5 Tahun 1960, Instruksi Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1964 dan Undang Undang No. 18 Tahun 1965, maka berdasarkan Surat Keputusan DPRD-GR Kota Praja Pontianak No. 021/KPTS/DPRD-GR/65 tanggal 31 Desember 1965, nama Kota Praja Pontianak diganti menjadi Kotamadya Pontianak. Kemudian dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1974, nama Kotamadya Pontianak berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Pontianak.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah di Daerah merubah sebutan untuk Pemerintah Tingkat II Pontianak menjadi sebutan Pemerintah Kota Pontianak.
Kota Pontianak didukung oleh keanekaragaman budaya penduduk Pontianak, yaitu Dayak, Melayu, dan Tionghoa.
Suku Dayak memiliki adat istiadat pesta syukur atas kelimpahan panen yang disebut Naik Dango, suku Melayu dengan adat istiadat kebudayaan Meriam Karbitnya dan masyarakat Tionghoa memiliki kegiatan pesta tahun baru Imlek dan Cap Go Me serta perayaan sembahyang kubur (Cheng Beng atau Kuo Ciet) yang memiliki nilai atraktif turis.
Kota Pontianak juga dilintasi oleh garis khatulistiwa yang ditandai dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak Utara. Selain itu kota Pontianak juga memiliki visi menjadikan Pontianak sebagai kota dengan pariwisata sungai.
Pontianak juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Keanekaragaman makanan menjadikan Pontianak sebagai surga kuliner. Makanan yang terkenal antara lain:
- Sambal Goreng Tempoyak
- Sotong Pangkong
- bubur padas
- lemang (ketan yang dibakar)
- ikan asam pedas (sup ikan pedas dengan bumbu asam)
- kwe tiau
- chai kue (semacam pastel yang tidak digoreng, berisi bengkuang, kuchai, talas, atau kacang)
- kwe cap (sup dengan kulit babi, semacam kwe tiau, tahu, kacang, dan kadang-kadang ditambah daging)
- kwe kia theng (sup dengan isi jeroan babi)
- keladi
- minuman lidah buaya
Untuk mendukung kegiatan Pariwisata, Kota Pontianak menyediakan Hotel-hotel yang berada di pusat kota Pontianak diantaranya adalah Hotel Kartika, Hotel Mercure, Hotel Aston, Hotel Grand Mahkota, Hotel Kapuas Palace, Hotel Santika, Hotel Orchardz, Hotel Kini, Hotel Peony, Hotel Gajah Mada, dan lain - lain.
Kota Pontianak dapat ditempuh dengan sarana Transportasi Darat, Laut dan Udara.
Khusus Transportasi Laut, Kota Pontianak dilengkapi dengan Pelabuhan Pontianak. Pelabuhan Pontianak merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan nama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau disingkat Pelindo II Cabang Pontianak yang dikepalai oleh General Manager.
Pelabuhan Pontianak yang terletak ditepi sungai Kapuas, menjadi urat nadi perekonomian dan menghubungkan area seluas 146,800 Km2 di Provinsi Kalimantan Barat. Antara lain meliputi Pontianak, Sintete, Sambas, Sintang, Sanggau, Kapuas, Hulu, Telok Air, Ketapang dan Singkawang.
Hinterlan Pelabuhan ini didominasi oleh perkebunan, kehutanan, sektor pertambangan serta industri pengolahan bahan mentah. Untuk mengantisipasi peningkatan kegiatan perekonomian diwilayah ini, Pelindo II Cabang Pontianak telah mengoperasikan Terminal Petikemas untuk pelabuhan Pontianak yang telah dilengkapi dengan dua container crane serta berbagai peralatan modern yang mampu memberikan dukungan secara optimal bagi kegiatan bongkar muat diwilayah tersebut.
Fasilitas Utama
Lokasi : Pontianak, Kalimantan Barat
Letak : 00 01' 00" LS, 109 20' 00" BT
Luas Lahan : 17,32 Ha
Fasilitas Pelayanan Kapal
Panjang Dermaga : 1.115 m
Kedalaman Alur : -4,7 mLWS
Kedalaman Kolam : -6 mLWS
Kapal Tunda : 1 Unit
Fasilitas Pelayanan Barang
Lapangan Penumpukan : 47.171 m2
Gudang : 11.221 m2
Alat Mekanis
Container Crane : 2 Unit
Top Loader : 3 Unit
Diesel Forklift : 12 Unit
Reach Steaker : 2 unit
Mobile Crane : 2 Unit
Side Loader : 3 Unit
Chasis : 11 Unit
Head Truck : 7 Unit
Secara umum Pelabuhan Laut di Kota Pontianak dapat kami gambarkan sebagai berikut, yaitu :
1. Pelabuhan Laut Pontianak terletak di jantung Kota Pontianak di pinggir Sungai Kapuas Pontianak, 15 mil dari Kapuas Kecil dengan panjang alur 93 m, lebar 70 m, 165 mil dari Muara Kubu lebar mencapai 60 m yang berada di wilayah hukum Polsekta Pontianak Barat. Kedalaman air 5 s/d 6 m pada tepi sungai dan pada bagian tengah sungai kedalaman mencapai 10 s/d 12 m pada waktu air surut.
2. Luas wilayah Pelabuhan Dwikora Pontianak :
a. Luas Wilayah Pelabuhan : 689.000 m2
b. Luas daerah kerja : 97.000 m2
c. Luas perairan : 1.575.000 m2
Dengan pembagian daerah sebagai berikut
a) Pelabuhan Besar, tempat berlabuh kapal-kapal Nusantara, Samudera dan kapal-kapal yang berstatus kapal motor. Pelabuhan besar memiliki kelengkapan :
- Dermaga 01 luas 124x15 = 1.860 m2 Untuk kapal Nusantara, PT. Pelni dan Kapal bisnis lainnya, dilengkapi lapangan 01 untuk parkir R2 dan R4 untuk penumpang serta Terminal penumpang Khatulistiwa Pelabuhan Laut Pontianak.
- Dermaga 02 luas 75x15 = 1.125 m2 untuk kapal Nusantara dan kapal berkonstruksi besi dan kayu. Dilengkapi Gudang 02 luas 50x35 = 1.750 m2 untuk penyimpanan barang bongkar muat kapal dan lapangan 02 untuk penumpukan besi batangan.
- Dermaga 03 luas 117x10 = 1.170 m2 untuk kapal nusantara berkonstruksi besi dan kayu. Dilengkapi gudang 03 luas 90x30 = 2.700 m2 untuk penyimpanan barang bongkar muat kapal dan lapangan 03 = 4.400 m2 untuk penumpukan kontainer dan alat berat.
- Dermaga 04 luas 100x36 = 3.600 m2 untuk kapal Nusantara dan Samudera yang bermuatan peti kemas / kontainer. Dilengkapi Lapangan 04 = 4.600 m2 untuk penumpukan barang dan kontainer.
- Dermaga 05 luas 100x25 = 2.500 m2 untuk kapal Nusantara bermuatan kontainer. Dilengkapi Gudang 05 66x40= 2.640 m2 untuk penyimpanan barang bongkar muat kapal Nusantara dan Samudera dan lapangan 05 = 3.120 m2 untuk penumpukan kontainer.
- Dermaga 06 luas = 90x25 = 2.250 m2 untuk kapal bermuatan kontainer. Dilengkapi lapangan 06 = 3.250 m2 untuk penumpukan kontainer.
- Dermaga 07 luas 90x30 = 2.700 m2 untuk kegiatan bongkar muat kapal kontainer. Dilengkapi 2 (dua) Unit Cantri Crant , Gudang 07 untuk penyimpanan barang Export/Import dan lapangan 07 = 2.700 m2 untuk penumpukan kontainer Export/Import.
- Dermaga 08 luas 125x125 = 3.125 m2 untuk kegiatan bongkar muat kapal kontainer dan lapangan 08 untuk penumpukan container Export / Import.
- Instalasi Listrik Pelabuhan Laut Pontianak berkapasitas 3.500 Kph.
- Instalasi air tawar Pelabuhan Laut Potianak berkapasitas 350 m3.
b) Pelabuhan Rakyat Nipah Kuning, Pelabuhan ini khusus untuk kegiatan bongkar muat kapal layar dan kapal bermesin. Dilengkapi Lapangan Penumpukan dan satu gudang penumpukan.
c) Pelabuhan Senghie, khusus untuk kegiatan bongkar muat kapal bermesin pedalaman dan kapal ekspres tujuan Ketapang-Pontianak dikelola oleh Pemerintahan Kota Pontianak / Dishub Kota Pontianak.
Pelabuhan Laut Pontianak juga sebagai pusat berbagai kegiatan masyarakat di Kalimantan Barat khususnya masyarakat Kota Pontianak, sebagai tempat singgah kapal-kapal baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pintu gerbang keluar-masuk barang,
terminal pelayaran juga sebagai salah satu tempat sumber mata
pencaharian bagi masyarakat.












.jpg)